"Seni perang sangat penting bagi negara.
Ini menyangkut masalah hidup dan mati,
satu jalan (tao)
menuju keselamatan atau kehancuran."
2
"Kenaiilah musuhmu, kenaiilah diri sendiri.
Maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa risiko kalah.
Kenali Bumi, kenali Langit, dan
kemenanganmu akan menjadi lengkap."
3
"Sang jenderal adalah peLindung negara.
Ketika sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat.
Kalau sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah."
4
"Gunakanlah kekuatan normal untuk bertempur.
Gunakan kekuatan luar biasa untuk meraih kemenangan"
5
"Kemungkinan menang terletak pada serangan.
Mereka yang menduduki medan pertempurannya lebih
dulu dan menantikan musuhnya, akan memperoleh
kemenansan."
6
"Kecepatan adalah Inti perang.
Yang dihargai dalam perang adalah
kemenangan yang cepat,
bukan operasi militer berkepanjangan"
7
"Ketika sepuLuh lawan satu, kepunglah.
Ketika lima lawan satu, seranglah.
Ketika dua lawan satu, bertempurlah.
Ketika seimbang, pecah belahlah.
Ketika lebih sedikit, bertahanlah.
Ketika tidak memadai, hindarilah."
8
"Mengetahui kapan seseorang dapat
dan tidak dapat bertempur
adalah kemenanqan."
9
"Mengetahui cara menggunakan
yang banyak dan yang sedikit
adalah kemenangan."
10
"Atasan dan bawahan
yang menginginkan hasrat yang sama
adalah kemenangan."
11
'Bersikap siap dan menunggu musuh tidak siap
adalah kemenangan."
12
"Sang jenderal yang mampu
dan sang raja yang tidak campur tangan
adalah kemenangan."
13
"Kemenangan itu dapat dikenal,
tetapi tidak dapat dibuat."
14
“ Kondisi tak terkalahkan terdapat pada diri sendiri.
Kondisi dapat ditaklukan pada musuh.
Demikian yang terampil dapat menjadikan
diri mereka tak terkalahkan.
Mereka tak bisa menjadikan musuh
dapat ditaklukan. “
15
" Militer yang menang
sudah menang lebih dulu, bam bertempur,
MiLiter yang kalah bertempur dulu,
baru mencari kemenangan."
16
"Pertama, ukurlah panjangnya.
Kedua, ukurlah volumenya.
Ketiga, hitunglah.
Keempat, timbanglah.
Kelima adaiah kemenangan.
Bumi melahirkan panjang.
Panjang melahirkan volume.
Volume melahirkan hitungan.
Hitungan melahirkan timbangan.
Timbanean melahirkan kemenangan."
17
“ Melawan yang banyak
Sama seperti melawan yang sedikit
Itu soal bentuk dan nama. “
18
"Pertempurannya kacau,
tetapi tidak seorang pun tidak takluk
pada kekacauan.
Kekacauan lahir dari keteraturan.
Kepengecutan lahir dari keberanian.
Kelemahan Lahir dari kekuatan.
Keteraturan dan kekacauan adalah soal menghitung.
Keberanian dan kepengecutan adalah soal shin.
Kekuatan dan kelemahan adalah soal bentuk."
19
"Tentang sifat pepohonan dan batu-batuan-
Ketika tenang, mereka diam.
Ketika marah, mereka bergerak.
Ketika persegi, mereka berhenti.
Ketika bundar, mereka bergerak.
Mengerahkan orang-orang ke pertempuran adalah
seperti menggelindingkan batu-batuan bundar
dari sebuah gunung setinggi seribu jen."
20
"Seseorang yang mengambil posisi lebih dulu
di medan pertempuran dan menantikan musuhnya,
tenang. Seseorang yang mengambil posisi belakangan
di medan perang dan tergesa-gesa bertempur,
ia harus bekerja keras. Demikianlah seseorang
yang terampil bertempur memanggil lawannya,
dan bukan dipanggil oleh mereka."
21
"Untuk membuat musuh datang atas kemauan sendiri
tawarkan mereka keuntungan.
Untuk mencegah datangnya musuh-lukai mereka.
Demikianlah seseorang dapat membuat musuh
bekerja keras sementara ia sendiri tenang,
dan membuat musuh kelaparan sementara
ia sendiri kenyang."
22
"Kejarlah rancangan-rancangan strategis
untuk rnembuat musuh takjub.
Maka kau bisa rnerebut kota-kota musuh
dan menggulingkan negaranya."
23
"Untuk menempuh jarak seribu 11 tanpa takut,
tempuhlah jalan yang tak berpenghuni."
24
"Untuk menyerang dan pasti merebutnya,
seranglah di mana mereka tidak bertahan."
25
"Untuk bertahan dan pasti tetap teguh,
bertahanlah di mana mereka pasti menyerang."
26
"Demikianlah kalau seseorang terampil menyerang,
musuh tidak tahu di mana ia harus bertahan.
Kalau seseorang terampil bertahan,
musuh tidak tahu di mana ia harus menyerang."
27
"Jenderal yang terampil akan membentuk lawannya,
sementara ia sendiri tanpa bentuk."
28
"Siapkan di bagian depan, maka yang belakang lemah.
Siapkan di bagian kiri, maka yang kanan lemah.
Di mana-mana siap, di mana-mana lemah."
29
"Tak ada yang lebih sulit
daripada menyiapkan pasukan."
30
"Sebuah pasukan tanpa kereta bagasi, akan kalah.
Tanpa gandurn dan makanan, kalah.
Tanpa persediaan, kalah."
31
"Gesit seperti angin. Lamban seperti hutan.
Menyerbu dan menjarah seperti api.
Tak bergerak seperti gunung.
Sulit dikenal seperti yin.
Bergerak seperti guntur."
32
"Ketika menjarah desa, bagikanlah pada orang banyak,
Ketika memperluas wiLayah, bagilah keuntungannya.
Timbanglah itu dan bertindaklah."
33
'Karena mereka tak dapat mendengar satu sama lain,
mereka membuat genderang dan lonceng.
Karena mereka tak dapat saling melihat, mereka
membuat bendera serta spanduk."
34
"Dalam pertempuran di siang hari,
gunakanlah lebih banyak bendera dan spanduk.
Dalam pertempuran di maLam hari,
gunakanlah lebih banyak genderang dan lonceng.
Genderang dan lonceng, bendera dan spanduk
adalah alat seseorang menyatukan
telinga dan mata orang-orangnya."
35
"Begitu pasukan disatukan dengan erat,
Yang berani tidak berkesempatan maju sendirian,
Yang pengecut tidak berkesempatan mundur sendirian,
Inilah metode menggunakan pasukan
dalam jumlah besar."
36
"Bagi seorang jenderal ada lima bahaya-
Bertekad mati, ia bisa tewas.
Bertekad hidup, ia bisa tertangkap.
Cepat marah, ia bisa dihasut.
Murni dan jujur, ia bisa dipermalukan.
Mengasihi orang banyak, ia bisa dibuat jengkel.
Kelimanya adalah bencana dalam militer."
37
"Gunakan keteraturan
untuk menantikan kekacauan.
Gunakan ketenangan
untuk menantikan kebisingan.
Inilah yang dimaksud dengan
mengatur hati dan pikiran."
38
Gunakan yang dekat untuk menunggu yang jauh.
Gunakan yang santai untuk menunggu
yang bekerja keras.
gunakan yang kenyang untuk menunggu yang lapar.
inilah yang dimaksud mengatur kekuatan.
39
Jangan bertempur dengan pasukan yang teratur
Jangan memukul formasi-formasi yang kuat
Inilah yang dimaksud dengan mengatur perubahan.
40
"Jangan hadapi mereka ketika mereka berada di bukit
yang tinggi. Jangan melawan mereka sementara mereka
membelakangi gundukan. Jangan mengejar mereka
ketika mereka berpura-pura kalah.
Berikan jalan keLuar bagi prajurit-prajurit yang dikepung.
Jangan menghalangi prajurit yang mau pulang."
41
"Di tanah terbuka, janganLah berkemah.
Di tanah persimpangan, bergabunglah
dengan para sekutu.
Di tanah penyeberangan, jangan berlama-lama.
Di tanah tertutup, susunlah strategi.
Di tanah kematian, bertempurlah sampai mati."
42
Ada jalan-jalan yang hendaknya tidak ditempuh
Ada pasukan-pasukan yang hendaknya tidak digempur
Ada kota-kota yang hendaknya tidak diserang
Ada tanah-tanah yang hendaknya tidak diperebutkan
Ada perintah-perintah yang berdaulat yang hendaknya tidak diterima.
43
"Kalau menurut Tao pertempuran
ada kemenangan yang pasti,
sementara sang raja melarang bertempur,
jelas seseorang tetap bisa bertempur.
Kalau menurut Tao pertempuran tak ada kemenangan,
sementara sang raja menyuruh bertempur,
seseorang tidak boleh bertempur."
44
Rencana orang bijak pasti mencakup keuntungan dan berbahaya.
Mencakup keuntungan, sehingga pelayannya dapat dipercayai.
Mencakup bahaya, sehingga kesulitan dapat diatasi.
45
"Tujuan mereka hendaknya mengambil
segala yang di kolong Langit dalam kondisi utuh
lewat keunggulan strategis."
46
Buatlah jalan memutar
Dan pancinglah mereka dengan keuntungan.
47
"Memenangkan pertempuran
dan merebut lahan dan kota,
tetapi gagal mengonsolidasikan kemenangan;
sama saja dengan buang-buang waktu
dan sumber daya"
48
"Ketika serangan elang meremukkan tubuh
mangsanya, itu adalah berkat waktunya (timing),
Waktu adalah serupa dengan ditariknya pelatuk"
49
Jangan ulangi cara-cara meraih kemengan.
50
"Komandan yang andal dalam perang
meningkatkan pengaruh moral
dan patuh kepada hukum serta peraturan.
Demikianlah ia berkuasa mengendalikan sukses"
51
"Adalah urusan seorang jenderal
untuk tidak banyak bicara,
sehingga lebih dapat menyimak"
52
"Komandan yang baik akan mencari kebajikan
dan berusaha mendisipUnkan diri sesuai dengan hukum,
agar dapat mengendalikan keberhasilannya.'1
53
"Sang pemenang adatah mereka yang tahu
menggunakan strategi iangsung
dan strategi tidak langsung."
54
"Kegesitan itu unggul.
Tunggangilah ketidakmampuan lawan.
Tempuhlah jalan yang tidak disangka-sangka.
Seranglah di mana ia tidak siap."
55
"Seseorang yang terampiL menggunakan miLiter dapat disamakan dengan shuai-jan.
Shuai-jan adalah seekor uLar dari Gunung Heng.
PukuLlah kepalanya, maka ekornya tiba.
Pukullah ekornya, maka kepalanya tiba.
Pukullah bagian tengahnya,
maka kepaLa maupun ekornya tiba."
56
"Kalau seseorang bertindak konsisten untuk meLatih orang banyak, maka orang banyak itu akan tunduk.
Kalau seseorang bertindak tidak konsisten untuk meLatih orang banyak, maka orang banyak itu takkan tunduk.
Seseorang yang bertindak konsisten itu serasi dengan orang banyak."
57
"Seorang jenderal mewakili nilai-nilai kebaikan
dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan hati,
keberanian, dan kedisiplinan."
58
"Jenderal yang baik mengikat pasukannya.
Ikatlah mereka dengan perbuatan. Janganlah memerintah mereka dengan perkataan.
Ikatlah mereka dengan bahaya. Janganlah memerintah mereka dengan keuntungan.
Persulitlah mereka di tanah kepunahan, toh mereka tetap selamat.
Tenggelamkan mereka di tanah kematian, toh mereka tetap hidup.
Orang banyak ditenggelamkan dalam bahaya, toh mereks dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan.
59
"Jenderal yang melindungi tentaranya seperti bayi
akan mendapati mereka mengikutinya
sampai ke jurang yang dalam.
Jenderal yang memperlakukan tentaranya
seperti anaknya yang dikasihi, akan mendapati
mereka bersedia mati untuknya."
60
"Jenderal yang cakap membuat prajurit sepenuhnya
sepakat dengan pimpinan mereka, sehingga mereka
akan mengikutinya sepanjang hidup sampai mati,
tanpa merasa takut atas hidup mereka, dan tak gentar
terhadap bahaya apa pun."
61
"Kalau sesuai dengan keuntungan, bertindaklah.
KaLau tidak sesuai dengan keuntungan, berhentilah."
62
"Kalau ada yang bertanya,
'Musuh yang besar jumlahnya dan teratur
akan mendekat, bagaimanakah aku
menantikan dia?'
Akan kujawab, 'Rebutlah apa yang dicintainya,
maka ia akan mendengarkanmu'."
63
"Seranglah pada saat lawan tidak siap.
Datanglah pada saat yang tidak diduga."
64
"JadiLah yang pertama
menempati yang tinggi dan Yang.
Amankanlah rute persediaanmu."
65
"Pasukan menyukai yang tanah tinggi
dan rnembenci yang rendah,
menghargai yan$ dan mencemooh yin,
memertahankan kehidupan dan mengambil posisi
yang mantap.
Inilah yang dimaksudkan 'pasti menang'.
Pasukan ini tak mengalami seratus penindasan."
66
"Janganlah maju dengan angkuh.
Cukuplah mengumpulkan kekuatan, mengamati musuh
dan menyerangnya.
Tetapi, kalau seseorang tidak membuat rencana
dan menganggap enteng musuh,
ia pasti tertangkap musuhnya."
67
"Mengetahui pasukan dapat menggempur, tetapi tidak
mengetahui bahwa musuh tak dapat digempur.
Ini hanya separuh kemenangan.
Mengetahui bahwa musuh dapat digempur,
tetapi tidak mengetahui bahwa pasukan
tak dapat menggempur.
Ini hanyalah separuh kemenangan.
Mengetahui bahwa musuh dapat digempur, mengetahui
bahwa pasukan dapat menggempur,
tetapi tidak mengetahui bahwa bentuk bumi
tak dapat digunakan untuk bertempur.
Ini juga hanya separuh kemenangan."
68
"Sang komandan tenang dan tak dapat diduga.
fa menciptakan keteraturan.
la mengaburkan mata dan telinga pejabat
maupun pasukan. Mencegah mereka memilikinya.
la mengubah-ubah kegiatannya.
la mengganti-ganti strateginya.
la mencegah orang memahaminya.
la ubah perkemahannya.
Membuat rutenya memutar.
Mencegah orang mendapatkan rencananya.
69
"Ketika saya meraih kernenangan, saya tidak akan
mengulangi taktik yang sama, tetapi melihat
situasi dengan cara yang tak terbatas.
Strategi milker sama seperti air yang mengalir.
Seperti air membentuk alirannya mengikuti dataran
yang dilewati, pasukan meraih kemenangan
tergantung pada musuh yang dihadapi.
Oleh karena itu, siapa yang dapat memodifikasi taktik
berdasarkan keadaan musuh
akan meraih kemenangan sejati."
70
"Dalam pertempuran memiliki banyak tentara
tidak menjamin kemenangan.
Jangan maju bertempur hanya semata-mata
mengandalkan kekuatan mi liter.
Setiap orang yang kurang perhitungan dan menganggap
enteng musuh dengan menghina dan meremehkan,
pada akhirnya akan tertawan sendiri."
71
"Semakin banyak perencanaan,
semakin banyak peluang menang.
Semakin sedikit perencanaan,
semakin sedikit peluang menang.
Lantas, bagaimana jika tanpa perencanaan sama sekali?"
72
"Jenderal yang cakap maju berperang tanpa
mengharapkan ketenaran, dan mundur tanpa
merasa takut dipermalukan.
Jenderal yang cakap hanya berusaha melindungi
rakyatnya, melayani pemerintahnya.
la adalah mutiara bangsa yang sangat berharga."
73
"Dapat meiihat Matahari dan Bulan bukanlah pertanda
tajamnya penglihatan.
Mampu mendengar suara halilintar bukanlah pertanda
tajamnya pendengaran.
Kemenangan hanya bisa diraih dengan cara-cara
yang luar biasa."
74
'BersekutuLah dengan negara tetangga
di daerah perbatasan."
75
"Kaiau tidak menguntungkan, janganlah bertindak.
Kalau tak mungkin menang, janganlah
menggunakan pasukan.
Kalau tidak dalam bahaya, janganlah bertempur."
76
Raja tak dapat membangkitkan pasukan hanya dengan murkanya.
Jendral tak dapat bertempur hanya dengan kepahitannya.
Kalau sesuai keuntungan, gunakan pasukanmu,
Kalu tidak, berhentilah.
77
"Pemerintah yang berpikiran terbuka
merencanakan dengan baik. Jenderal yang baik
siap melaksanakan rencana tersebut."
78
"Tanpa keharmorrisan dalarn suatu negara,
tidak akan ada ekspedisi militer yang dapat dilakukan.
Tanpa keharmonisan dalam barisan tentara,
tak ada formasi pertempuran yang dapat dibentuk."
79
"Meraih 100 kemenangan dalam 100 pertempuran
bukanLah puncak keterampilan. Menaklukkan musuh
tanpa bertempurlah kesempurnaan tertinggi"
80
"Ada lima serangan dengan api. Yang pertama,
membakar orang. Yang kedua, membakar toko.
Yang ketiga, membakar kereta bagasi. Yang keempat,
membakar pabrik senjata. Yang kelima,
membakar jalur transportasi."
81
"Menggunakan api untuk menyerang adalah cerdik.
Menggunakan air untuk menyerang juga memberi
kekuatan lebih hebat. Tetapi air hanya dapat membagi
atau menghalangi lawan, sedangkan api dapat
menghancurkan lawan."
82
"Membunuh musuh adalah soal amarah murka.
Mengambil makanan musuh adalah keuntungan."
83
"Mata-mata merupakan elemen penting dalam perang,
karena di pundak mereka bergantung kemampuan
pasukan untuk bergerak."
84
"Tak ada persaudaraan lebih intim daripada
persaudaraan
seorang mata-mata.
Tak ada upah lebih besar daripada upah seorang
mata-mata.
Tak ada urusan lebih rahasia daripada urusan
mata-mata."
85
"Tak ada yang lebih sulit daripada mengatur manuver
pasukan.
Mereka yang bergerak tanpa penghalang akan menang.
Mereka yang bisa menggunakan tipu daya
akan menang."
86
"Rahasia dari tipu daya adalah mengetahui
bagaimana memanipuLasi pandangan musuh.
Membuat yang jauh kelihatan dekat,
dan yang dekat kelihatan jauh."
87
"Jenderal yang baik menghindari musuh
yang semangatnya tinggi. la menyerang musuh
pada saat mereka lelah."
88
"Jenderal yang baik menghindari musuh
yang semangatnya tinggi. la menyerang musuh
pada saat mereka lelah."
89
"Jangan mengejar gerakan mundur yang fatal.
Jangan terpancing umpan musuh."
90
Ada lima jenis pengintai yang dapat digunakan.
Ada orang pribumi, orang orang dalam,
pengintai pembelot, pengintai mati,
dan pengintai hidup.
91
"Kunci memenangkan pertempuran
adalah memahami maksud musuh.
Konsentrasikan kekuatan di satu arah.
Tempuhlah jarak seribu, dan
bunuhlah jenderalnya."
92
"Raja yang dicerahkan, merenungkannya.
JenderaL yang baik menindaklanjutinya."
93
"Kemenangan dapat direncanakan.
Ketika saya membangun strategi terakhir, haruslah
tidak berbentuk dan tidak kelihatan.
Tidak berbentuk, sehingga tak diketahui oleh mata-mata
paling hebat sekalipun.
Tidak kelihatan, sehingga tak dapat dikalahkan oleh
penasihat terhebat.
Saya mengalahkan musuh dengan mengendalikan situasi.
Namun musuh tidak tahu saya mengawasinya.
94
"Setiap strategi meramaikan kemenangan.
Dengan menunggu titik kelemahan musuh
sampai mudah diserang, mereka pasti mena
95
"Jika kita menghormati kekuatan lawan dan
dengan tekun mempelajari gerakannya,
kita akan menang.
Jika kita meremehkan lawan dan tidak memerhatikan
arti gerakan-gerakannya, kita akan kalah."
96
"Ada enam kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan;
yaitu pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia-siaan,
ketergesa-gesaan, kekacauan, dan kekurangmampuan."
97
"Kemiliteran adalah tao penyesatan.
Ketika dekat, wujudkan seolah-olah jauh.
Ketika jauh, wujudkan seolah-olah dekat.
Demikianlah ketika ia mencari keuntungan,
pancinglah ia."
98
"Seseorang yang tidak sepenuhnya
mengetahui bahaya menggunakan pasukan,
Tidak mungkin sepenuhnya mengetahui
keuntungan menggunakan pasukan."
99
"Tak satu pun dari lima elemen (air, api, kayu, logam,
tanah) yang lebih dominan. Tak satu pun dari keempat
musim yang abadi. Hari-hari terkadang lebih panjang,
dan terkadang lebih pendek. Dan bulan kadang
bersinar, kadang redup."
100
"Mengambil seluruh negara itu superior.
Menghancurkannya adalah memalukan."
101
"KeungguLan tertinggi adalah kemampuan menembus
pertahanan musuh tanpa hams berperang.
Pejuang terhebat adalah yang mampu menekan musuh
untuk menyerah tanpa perlawanan."
101inti sari Seni Berperang Sun Tzu
1
"Seni perang sangat penting bagi negara.
Ini menyangkut masalah hidup dan mati,
satu jalan (tao)
menuju keselamatan atau kehancuran."
2
"Kenaiilah musuhmu, kenaiilah diri sendiri.
Maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa risiko kalah.
Kenali Bumi, kenali Langit, dan
kemenanganmu akan menjadi lengkap."
3
"Sang jenderal adalah peLindung negara.
Ketika sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat.
Kalau sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah."
4
"Gunakanlah kekuatan normal untuk bertempur.
Gunakan kekuatan luar biasa untuk meraih kemenangan"
5
"Kemungkinan menang terletak pada serangan.
Mereka yang menduduki medan pertempurannya lebih
dulu dan menantikan musuhnya, akan memperoleh
kemenansan."
6
"Kecepatan adalah Inti perang.
Yang dihargai dalam perang adalah
kemenangan yang cepat,
bukan operasi militer berkepanjangan"
7
"Ketika sepuLuh lawan satu, kepunglah.
Ketika lima lawan satu, seranglah.
Ketika dua lawan satu, bertempurlah.
Ketika seimbang, pecah belahlah.
Ketika lebih sedikit, bertahanlah.
Ketika tidak memadai, hindarilah."
8
"Mengetahui kapan seseorang dapat
dan tidak dapat bertempur
adalah kemenanqan."
9
"Mengetahui cara menggunakan
yang banyak dan yang sedikit
adalah kemenangan."
10
"Atasan dan bawahan
yang menginginkan hasrat yang sama
adalah kemenangan."
11
'Bersikap siap dan menunggu musuh tidak siap
adalah kemenangan."
12
"Sang jenderal yang mampu
dan sang raja yang tidak campur tangan
adalah kemenangan."
13
"Kemenangan itu dapat dikenal,
tetapi tidak dapat dibuat."
14
“ Kondisi tak terkalahkan terdapat pada diri sendiri.
Kondisi dapat ditaklukan pada musuh.
Demikian yang terampil dapat menjadikan
diri mereka tak terkalahkan.
Mereka tak bisa menjadikan musuh
dapat ditaklukan. “
15
" Militer yang menang
sudah menang lebih dulu, bam bertempur,
MiLiter yang kalah bertempur dulu,
baru mencari kemenangan."
16
"Pertama, ukurlah panjangnya.
Kedua, ukurlah volumenya.
Ketiga, hitunglah.
Keempat, timbanglah.
Kelima adaiah kemenangan.
Bumi melahirkan panjang.
Panjang melahirkan volume.
Volume melahirkan hitungan.
Hitungan melahirkan timbangan.
Timbanean melahirkan kemenangan."
17
“ Melawan yang banyak
Sama seperti melawan yang sedikit
Itu soal bentuk dan nama. “
18
"Pertempurannya kacau,
tetapi tidak seorang pun tidak takluk
pada kekacauan.
Kekacauan lahir dari keteraturan.
Kepengecutan lahir dari keberanian.
Kelemahan Lahir dari kekuatan.
Keteraturan dan kekacauan adalah soal menghitung.
Keberanian dan kepengecutan adalah soal shin.
Kekuatan dan kelemahan adalah soal bentuk."
19
"Tentang sifat pepohonan dan batu-batuan-
Ketika tenang, mereka diam.
Ketika marah, mereka bergerak.
Ketika persegi, mereka berhenti.
Ketika bundar, mereka bergerak.
Mengerahkan orang-orang ke pertempuran adalah
seperti menggelindingkan batu-batuan bundar
dari sebuah gunung setinggi seribu jen."
20
"Seseorang yang mengambil posisi lebih dulu
di medan pertempuran dan menantikan musuhnya,
tenang. Seseorang yang mengambil posisi belakangan
di medan perang dan tergesa-gesa bertempur,
ia harus bekerja keras. Demikianlah seseorang
yang terampil bertempur memanggil lawannya,
dan bukan dipanggil oleh mereka."
21
"Untuk membuat musuh datang atas kemauan sendiri
tawarkan mereka keuntungan.
Untuk mencegah datangnya musuh-lukai mereka.
Demikianlah seseorang dapat membuat musuh
bekerja keras sementara ia sendiri tenang,
dan membuat musuh kelaparan sementara
ia sendiri kenyang."
22
"Kejarlah rancangan-rancangan strategis
untuk rnembuat musuh takjub.
Maka kau bisa rnerebut kota-kota musuh
dan menggulingkan negaranya."
23
"Untuk menempuh jarak seribu 11 tanpa takut,
tempuhlah jalan yang tak berpenghuni."
24
"Untuk menyerang dan pasti merebutnya,
seranglah di mana mereka tidak bertahan."
25
"Untuk bertahan dan pasti tetap teguh,
bertahanlah di mana mereka pasti menyerang."
26
"Demikianlah kalau seseorang terampil menyerang,
musuh tidak tahu di mana ia harus bertahan.
Kalau seseorang terampil bertahan,
musuh tidak tahu di mana ia harus menyerang."
27
"Jenderal yang terampil akan membentuk lawannya,
sementara ia sendiri tanpa bentuk."
28
"Siapkan di bagian depan, maka yang belakang lemah.
Siapkan di bagian kiri, maka yang kanan lemah.
Di mana-mana siap, di mana-mana lemah."
29
"Tak ada yang lebih sulit
daripada menyiapkan pasukan."
30
"Sebuah pasukan tanpa kereta bagasi, akan kalah.
Tanpa gandurn dan makanan, kalah.
Tanpa persediaan, kalah."
31
"Gesit seperti angin. Lamban seperti hutan.
Menyerbu dan menjarah seperti api.
Tak bergerak seperti gunung.
Sulit dikenal seperti yin.
Bergerak seperti guntur."
32
"Ketika menjarah desa, bagikanlah pada orang banyak,
Ketika memperluas wiLayah, bagilah keuntungannya.
Timbanglah itu dan bertindaklah."
33
'Karena mereka tak dapat mendengar satu sama lain,
mereka membuat genderang dan lonceng.
Karena mereka tak dapat saling melihat, mereka
membuat bendera serta spanduk."
34
"Dalam pertempuran di siang hari,
gunakanlah lebih banyak bendera dan spanduk.
Dalam pertempuran di maLam hari,
gunakanlah lebih banyak genderang dan lonceng.
Genderang dan lonceng, bendera dan spanduk
adalah alat seseorang menyatukan
telinga dan mata orang-orangnya."
35
"Begitu pasukan disatukan dengan erat,
Yang berani tidak berkesempatan maju sendirian,
Yang pengecut tidak berkesempatan mundur sendirian,
Inilah metode menggunakan pasukan
dalam jumlah besar."
36
"Bagi seorang jenderal ada lima bahaya-
Bertekad mati, ia bisa tewas.
Bertekad hidup, ia bisa tertangkap.
Cepat marah, ia bisa dihasut.
Murni dan jujur, ia bisa dipermalukan.
Mengasihi orang banyak, ia bisa dibuat jengkel.
Kelimanya adalah bencana dalam militer."
37
"Gunakan keteraturan
untuk menantikan kekacauan.
Gunakan ketenangan
untuk menantikan kebisingan.
Inilah yang dimaksud dengan
mengatur hati dan pikiran."
38
Gunakan yang dekat untuk menunggu yang jauh.
Gunakan yang santai untuk menunggu
yang bekerja keras.
gunakan yang kenyang untuk menunggu yang lapar.
inilah yang dimaksud mengatur kekuatan.
39
Jangan bertempur dengan pasukan yang teratur
Jangan memukul formasi-formasi yang kuat
Inilah yang dimaksud dengan mengatur perubahan.
40
"Jangan hadapi mereka ketika mereka berada di bukit
yang tinggi. Jangan melawan mereka sementara mereka
membelakangi gundukan. Jangan mengejar mereka
ketika mereka berpura-pura kalah.
Berikan jalan keLuar bagi prajurit-prajurit yang dikepung.
Jangan menghalangi prajurit yang mau pulang."
41
"Di tanah terbuka, janganLah berkemah.
Di tanah persimpangan, bergabunglah
dengan para sekutu.
Di tanah penyeberangan, jangan berlama-lama.
Di tanah tertutup, susunlah strategi.
Di tanah kematian, bertempurlah sampai mati."
42
Ada jalan-jalan yang hendaknya tidak ditempuh
Ada pasukan-pasukan yang hendaknya tidak digempur
Ada kota-kota yang hendaknya tidak diserang
Ada tanah-tanah yang hendaknya tidak diperebutkan
Ada perintah-perintah yang berdaulat yang hendaknya tidak diterima.
43
"Kalau menurut Tao pertempuran
ada kemenangan yang pasti,
sementara sang raja melarang bertempur,
jelas seseorang tetap bisa bertempur.
Kalau menurut Tao pertempuran tak ada kemenangan,
sementara sang raja menyuruh bertempur,
seseorang tidak boleh bertempur."
44
Rencana orang bijak pasti mencakup keuntungan dan berbahaya.
Mencakup keuntungan, sehingga pelayannya dapat dipercayai.
Mencakup bahaya, sehingga kesulitan dapat diatasi.
45
"Tujuan mereka hendaknya mengambil
segala yang di kolong Langit dalam kondisi utuh
lewat keunggulan strategis."
46
Buatlah jalan memutar
Dan pancinglah mereka dengan keuntungan.
47
"Memenangkan pertempuran
dan merebut lahan dan kota,
tetapi gagal mengonsolidasikan kemenangan;
sama saja dengan buang-buang waktu
dan sumber daya"
48
"Ketika serangan elang meremukkan tubuh
mangsanya, itu adalah berkat waktunya (timing),
Waktu adalah serupa dengan ditariknya pelatuk"
49
Jangan ulangi cara-cara meraih kemengan.
50
"Komandan yang andal dalam perang
meningkatkan pengaruh moral
dan patuh kepada hukum serta peraturan.
Demikianlah ia berkuasa mengendalikan sukses"
51
"Adalah urusan seorang jenderal
untuk tidak banyak bicara,
sehingga lebih dapat menyimak"
52
"Komandan yang baik akan mencari kebajikan
dan berusaha mendisipUnkan diri sesuai dengan hukum,
agar dapat mengendalikan keberhasilannya.'1
53
"Sang pemenang adatah mereka yang tahu
menggunakan strategi iangsung
dan strategi tidak langsung."
54
"Kegesitan itu unggul.
Tunggangilah ketidakmampuan lawan.
Tempuhlah jalan yang tidak disangka-sangka.
Seranglah di mana ia tidak siap."
55
"Seseorang yang terampiL menggunakan miLiter dapat disamakan dengan shuai-jan.
Shuai-jan adalah seekor uLar dari Gunung Heng.
PukuLlah kepalanya, maka ekornya tiba.
Pukullah ekornya, maka kepalanya tiba.
Pukullah bagian tengahnya,
maka kepaLa maupun ekornya tiba."
56
"Kalau seseorang bertindak konsisten untuk meLatih orang banyak, maka orang banyak itu akan tunduk.
Kalau seseorang bertindak tidak konsisten untuk meLatih orang banyak, maka orang banyak itu takkan tunduk.
Seseorang yang bertindak konsisten itu serasi dengan orang banyak."
57
"Seorang jenderal mewakili nilai-nilai kebaikan
dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan hati,
keberanian, dan kedisiplinan."
58
"Jenderal yang baik mengikat pasukannya.
Ikatlah mereka dengan perbuatan. Janganlah memerintah mereka dengan perkataan.
Ikatlah mereka dengan bahaya. Janganlah memerintah mereka dengan keuntungan.
Persulitlah mereka di tanah kepunahan, toh mereka tetap selamat.
Tenggelamkan mereka di tanah kematian, toh mereka tetap hidup.
Orang banyak ditenggelamkan dalam bahaya, toh mereks dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan.
59
"Jenderal yang melindungi tentaranya seperti bayi
akan mendapati mereka mengikutinya
sampai ke jurang yang dalam.
Jenderal yang memperlakukan tentaranya
seperti anaknya yang dikasihi, akan mendapati
mereka bersedia mati untuknya."
60
"Jenderal yang cakap membuat prajurit sepenuhnya
sepakat dengan pimpinan mereka, sehingga mereka
akan mengikutinya sepanjang hidup sampai mati,
tanpa merasa takut atas hidup mereka, dan tak gentar
terhadap bahaya apa pun."
61
"Kalau sesuai dengan keuntungan, bertindaklah.
KaLau tidak sesuai dengan keuntungan, berhentilah."
62
"Kalau ada yang bertanya,
'Musuh yang besar jumlahnya dan teratur
akan mendekat, bagaimanakah aku
menantikan dia?'
Akan kujawab, 'Rebutlah apa yang dicintainya,
maka ia akan mendengarkanmu'."
63
"Seranglah pada saat lawan tidak siap.
Datanglah pada saat yang tidak diduga."
64
"JadiLah yang pertama
menempati yang tinggi dan Yang.
Amankanlah rute persediaanmu."
65
"Pasukan menyukai yang tanah tinggi
dan rnembenci yang rendah,
menghargai yan$ dan mencemooh yin,
memertahankan kehidupan dan mengambil posisi
yang mantap.
Inilah yang dimaksudkan 'pasti menang'.
Pasukan ini tak mengalami seratus penindasan."
66
"Janganlah maju dengan angkuh.
Cukuplah mengumpulkan kekuatan, mengamati musuh
dan menyerangnya.
Tetapi, kalau seseorang tidak membuat rencana
dan menganggap enteng musuh,
ia pasti tertangkap musuhnya."
67
"Mengetahui pasukan dapat menggempur, tetapi tidak
mengetahui bahwa musuh tak dapat digempur.
Ini hanya separuh kemenangan.
Mengetahui bahwa musuh dapat digempur,
tetapi tidak mengetahui bahwa pasukan
tak dapat menggempur.
Ini hanyalah separuh kemenangan.
Mengetahui bahwa musuh dapat digempur, mengetahui
bahwa pasukan dapat menggempur,
tetapi tidak mengetahui bahwa bentuk bumi
tak dapat digunakan untuk bertempur.
Ini juga hanya separuh kemenangan."
68
"Sang komandan tenang dan tak dapat diduga.
fa menciptakan keteraturan.
la mengaburkan mata dan telinga pejabat
maupun pasukan. Mencegah mereka memilikinya.
la mengubah-ubah kegiatannya.
la mengganti-ganti strateginya.
la mencegah orang memahaminya.
la ubah perkemahannya.
Membuat rutenya memutar.
Mencegah orang mendapatkan rencananya.
69
"Ketika saya meraih kernenangan, saya tidak akan
mengulangi taktik yang sama, tetapi melihat
situasi dengan cara yang tak terbatas.
Strategi milker sama seperti air yang mengalir.
Seperti air membentuk alirannya mengikuti dataran
yang dilewati, pasukan meraih kemenangan
tergantung pada musuh yang dihadapi.
Oleh karena itu, siapa yang dapat memodifikasi taktik
berdasarkan keadaan musuh
akan meraih kemenangan sejati."
70
"Dalam pertempuran memiliki banyak tentara
tidak menjamin kemenangan.
Jangan maju bertempur hanya semata-mata
mengandalkan kekuatan mi liter.
Setiap orang yang kurang perhitungan dan menganggap
enteng musuh dengan menghina dan meremehkan,
pada akhirnya akan tertawan sendiri."
71
"Semakin banyak perencanaan,
semakin banyak peluang menang.
Semakin sedikit perencanaan,
semakin sedikit peluang menang.
Lantas, bagaimana jika tanpa perencanaan sama sekali?"
72
"Jenderal yang cakap maju berperang tanpa
mengharapkan ketenaran, dan mundur tanpa
merasa takut dipermalukan.
Jenderal yang cakap hanya berusaha melindungi
rakyatnya, melayani pemerintahnya.
la adalah mutiara bangsa yang sangat berharga."
73
"Dapat meiihat Matahari dan Bulan bukanlah pertanda
tajamnya penglihatan.
Mampu mendengar suara halilintar bukanlah pertanda
tajamnya pendengaran.
Kemenangan hanya bisa diraih dengan cara-cara
yang luar biasa."
74
'BersekutuLah dengan negara tetangga
di daerah perbatasan."
75
"Kaiau tidak menguntungkan, janganlah bertindak.
Kalau tak mungkin menang, janganlah
menggunakan pasukan.
Kalau tidak dalam bahaya, janganlah bertempur."
76
Raja tak dapat membangkitkan pasukan hanya dengan murkanya.
Jendral tak dapat bertempur hanya dengan kepahitannya.
Kalau sesuai keuntungan, gunakan pasukanmu,
Kalu tidak, berhentilah.
77
"Pemerintah yang berpikiran terbuka
merencanakan dengan baik. Jenderal yang baik
siap melaksanakan rencana tersebut."
78
"Tanpa keharmorrisan dalarn suatu negara,
tidak akan ada ekspedisi militer yang dapat dilakukan.
Tanpa keharmonisan dalam barisan tentara,
tak ada formasi pertempuran yang dapat dibentuk."
79
"Meraih 100 kemenangan dalam 100 pertempuran
bukanLah puncak keterampilan. Menaklukkan musuh
tanpa bertempurlah kesempurnaan tertinggi"
80
"Ada lima serangan dengan api. Yang pertama,
membakar orang. Yang kedua, membakar toko.
Yang ketiga, membakar kereta bagasi. Yang keempat,
membakar pabrik senjata. Yang kelima,
membakar jalur transportasi."
81
"Menggunakan api untuk menyerang adalah cerdik.
Menggunakan air untuk menyerang juga memberi
kekuatan lebih hebat. Tetapi air hanya dapat membagi
atau menghalangi lawan, sedangkan api dapat
menghancurkan lawan."
82
"Membunuh musuh adalah soal amarah murka.
Mengambil makanan musuh adalah keuntungan."
83
"Mata-mata merupakan elemen penting dalam perang,
karena di pundak mereka bergantung kemampuan
pasukan untuk bergerak."
84
"Tak ada persaudaraan lebih intim daripada
persaudaraan
seorang mata-mata.
Tak ada upah lebih besar daripada upah seorang
mata-mata.
Tak ada urusan lebih rahasia daripada urusan
mata-mata."
85
"Tak ada yang lebih sulit daripada mengatur manuver
pasukan.
Mereka yang bergerak tanpa penghalang akan menang.
Mereka yang bisa menggunakan tipu daya
akan menang."
86
"Rahasia dari tipu daya adalah mengetahui
bagaimana memanipuLasi pandangan musuh.
Membuat yang jauh kelihatan dekat,
dan yang dekat kelihatan jauh."
87
"Jenderal yang baik menghindari musuh
yang semangatnya tinggi. la menyerang musuh
pada saat mereka lelah."
88
"Jenderal yang baik menghindari musuh
yang semangatnya tinggi. la menyerang musuh
pada saat mereka lelah."
89
"Jangan mengejar gerakan mundur yang fatal.
Jangan terpancing umpan musuh."
90
Ada lima jenis pengintai yang dapat digunakan.
Ada orang pribumi, orang orang dalam,
pengintai pembelot, pengintai mati,
dan pengintai hidup.
91
"Kunci memenangkan pertempuran
adalah memahami maksud musuh.
Konsentrasikan kekuatan di satu arah.
Tempuhlah jarak seribu, dan
bunuhlah jenderalnya."
92
"Raja yang dicerahkan, merenungkannya.
JenderaL yang baik menindaklanjutinya."
93
"Kemenangan dapat direncanakan.
Ketika saya membangun strategi terakhir, haruslah
tidak berbentuk dan tidak kelihatan.
Tidak berbentuk, sehingga tak diketahui oleh mata-mata
paling hebat sekalipun.
Tidak kelihatan, sehingga tak dapat dikalahkan oleh
penasihat terhebat.
Saya mengalahkan musuh dengan mengendalikan situasi.
Namun musuh tidak tahu saya mengawasinya.
94
"Setiap strategi meramaikan kemenangan.
Dengan menunggu titik kelemahan musuh
sampai mudah diserang, mereka pasti mena
95
"Jika kita menghormati kekuatan lawan dan
dengan tekun mempelajari gerakannya,
kita akan menang.
Jika kita meremehkan lawan dan tidak memerhatikan
arti gerakan-gerakannya, kita akan kalah."
96
"Ada enam kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan;
yaitu pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia-siaan,
ketergesa-gesaan, kekacauan, dan kekurangmampuan."
97
"Kemiliteran adalah tao penyesatan.
Ketika dekat, wujudkan seolah-olah jauh.
Ketika jauh, wujudkan seolah-olah dekat.
Demikianlah ketika ia mencari keuntungan,
pancinglah ia."
98
"Seseorang yang tidak sepenuhnya
mengetahui bahaya menggunakan pasukan,
Tidak mungkin sepenuhnya mengetahui
keuntungan menggunakan pasukan."
99
"Tak satu pun dari lima elemen (air, api, kayu, logam,
tanah) yang lebih dominan. Tak satu pun dari keempat
musim yang abadi. Hari-hari terkadang lebih panjang,
dan terkadang lebih pendek. Dan bulan kadang
bersinar, kadang redup."
100
"Mengambil seluruh negara itu superior.
Menghancurkannya adalah memalukan."
101
"KeungguLan tertinggi adalah kemampuan menembus
pertahanan musuh tanpa hams berperang.
Pejuang terhebat adalah yang mampu menekan musuh
untuk menyerah tanpa perlawanan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar